Senin, 27 Agustus 2012

Pendahuluan (RADIKALISME SEKTE WAHABIYAH)


BAGIAN PERTAMA
 
Pendahuluan
Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kita sebagai khairu ummah (sebaik-baik umat) yang diutus kepada manusia mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran serta tidak ridha agama Allah diselewengkan. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada pemimpin para muttaqin dan Sayyid al Ghurr al Muhajjalin (pemimpin para umat yang bersinar wajah dan kakinya)[1] sayyidina Muhammad Thoha al Amin dan juga kepada orang-orang yang mengikuti beliau yaitu para walinya yang shalih.

Allah ta’ala berfirman:
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِاْلأَخْسَرِينَ أَعْمَالاً {103} الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا {104}
Maknanya: “Katakanlah: Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya”. (QS. Al Kahfi: 103-104)

Allah juga berfirman:
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ
Maknanya: “Kamu adalah khairu ummah yang diutus kepada manusia, menyeru kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah”. (QS. Ali Imran: 110)

Pengantar Penerjemah ; Akar “Terorisme” Dalam Peribincangan

Pengantar Penerjemah
 Akar “Terorisme” Dalam Perbincangan
Telah banyak ruang diskusi dan karya ilmiyah yang berusaha mencari sebab-sebab munculnya terorisme. Sebagian menemukan benang merah terorisme ada pada kemiskinan dan “kebobrokan” moral. Pertanyaannya sampai seberapa jauh pengaruh kemiskinan dan krisis moral dalam menyebabkan munculnya terorisme?. Krisis moral dan kemiskinan terkadang menjadikan orang berbuat kriminal tetapi pada batasan tertentu, tidak menjadikan tindakannya sebagai ideologi yang mengharuskan dia terus melakukan teror karena ada semangat “balasan kebaikan” (pahala) atas perbuatannya.
Sesungguhnya yang lebih membahayakan dari terorisme yang terbatas (baca kriminalitas) adalah gerakan teror yang muncul dari individu dan kelompok yang mereka sendiri bukanlah orang yang setiap harinya melakukan kriminal atau pembunuhan akan tetapi mereka berpengang teguh pada sebuah ideologi. Mereka menjadikan ideologi tersebut sebagai dasar dalam melakukan gerakan teror dan menjunjung tinggi “nilai-nilai”  yang terdapat pada ideologi tersebut. Terorisme semacam ini akan muncul kapan saja tidak hanya disebabkan karena balas dendam atau counter attack atas perbuatan individu atau kelompok lain.[1]

Daftar Isi (RADIKALISME SEKTE WAHABIYAH)


RADIKALISME SEKTE WAHABIYAH
Mengurai Sejarah dan Pemikiran Wahabiyah

Pengantaar Penerjemah ~ iii
Daftar Isi ~ vii

Bagian Pertama
Pendahuluan ~ 2
Siapakah Muhammad ibn Addul Wahhab Dan Ibnu Taimiyah? ~ 9
Wahhabiyah mengkafirkan umat Islam ~ 16
Manhaj Wahhabiyah ~ 18
Mengenang tiga insiden ~ 25
Sekilas tentang klaim-klaim Wahhabiyah ~ 36
Tantangan ~ 90
Siapa yang dibela oleh Wahabiyah? ~ 91

Bagian kedua
Studi perbandingan aqidah Wahabiyah dan yahudi ~ 96
Pergulatan Ahlussunnah vs Ahlul Bathil ~ 99

Selasa, 20 Maret 2012

al Imam al Hafizh Abdurrahman Ibnul Jawzi Membongkar Kesesatan Aqidah Tasybih

Segera Download Ebooknya, Gratis!!!
Klik disini : TARJAMAH DAF'U SYUBAH AT-TASYBIH (format CHM) 

Ebook ini didedikasikan bagi para pejuang ajaran Ahlussunnah Wal Jama’ah untuk memberantas ajaran Wahabi dan faham-faham menyesatkan lainnya. Halal untuk diperbanyak dengan cara apapun dengan tanpa merubah sedikitpun kandungan yang dimaksud.

Selain E-book dengan format CHM, anda juga bisa mendownload E-book ini dalam format PDF ~dengan isi yang sama~ yang mana dengan format PDF bisa dibaca melalui HP (semua HP yang punya Sistem Operasi baik itu Symbian, Windows Mobile, maupun Android), silahkan download E-book PDFnya disini : TARJAMAH DAF'U SYUBAH versi PDF

Kami sertakan juga link download kitab Daf'u Syubah At-Tasybih دفع شبه التشبيه بأكف التنزيه berbahasa arab bagi anda yang ingin melihat teks arab kitab ini. Silahkan download disini: Teks Arab Kitab Daf'u Syubah ( Format PDF, Size 6,4 Mb).

Sabtu, 17 Maret 2012

Mempertahankan Faham Islam Moderat; Antara Ekstrimisme Dan Apatisme, Antara Sikap Berlebihan Dan Sikap Tidak Peduli

Mempertahankan Faham Islam Moderat; Antara Ekstrimisme Dan Apatisme, Antara Sikap Berlebihan Dan Sikap Tidak Peduli
(Upaya Mempertegas Output Pondok Pesantren Di Indonesia)· 


Bismilllah ar Rahman ar Rahim.
Al Hamdu Lillah, Wa as Shalatu Wa as Salamu ’Ala Rasulillah,
Dalam permulaan pembicaraan tentang ekstrimisme dan sikap moderat ini, saya mulai dengan firman Allah:

وَكذَلكَ جعَلْناكُم أمّةً وسَطًا لِتكُونُوا شُهَداءَ علَى النَّاس (البقرة: 143)
(Dan demikian pula Kami telah menjadikan kalian sebagai umat yang moderat supaya kalian menjadi saksi-saksi atas manusia).

Kemudian dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

سَتَفْتَرِقُ أمّتِي إلَى ثلاثٍ وسَبعيْن فرقَةً كُلّهُمْ فِي النّار إلاّ وَاحدَة وهِيَ مَا علَيه وَأصْحَابي (رَواه التّرمذِي فِي كِتاب الإيْمَان)
(Akan terpecah umatku kepada 73 golongan, semuanya berada di neraka kecuali satu yaitu kelompok di mana aku dan para sahabatku di dalamnya).

Al-khathib al-Baghdadi meriwayatkan dari dengan sanadnya dari Musa ibn Yasar; salah seorang ulama terkemuka di kalangan ulama salaf, berkata: “Janganlah kalian mengambil ilmu kecuali dari mulut para ulama”. Juga berkata: “Yang mengambil ilmu dari buku-buku (tanpa guru) maka ia adalah seorang shahafi, dan siapa yang mengambil –bacaan- al-Qur’an dari mushaf (tanpa guru) maka ia adalah seorang mushafi”.
Dalam sebuah hadits tsabit disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:

إنّمَا العلْمُ بالتّعلّم (رَواهُ الطبّراني)
(Sesungguhnya ilmu itu diraih dengan belajar -artinya kepada para ahlinya-). HR. al-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Kabir.

Makna ar Rafiq al A’la (Membantah Keyakinan Sesat Wahabi Yang Memaknai "ar Rafiq al A'la" Sebagai Allah)

سنن الترمذي / كتاب الدعوات / حديث رقم 3418

حَدَّثَنَا هَارُونُ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ عَبَّادِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ عِنْدَ وَفَاتِهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَأَلْحِقْنِي بِالرَّفِيقِ الْأَعْلَى قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ.

Sunan at Tirmidzi, Kitab ad Da’awat, hadits nomor 3418

Memberitakan kepada kami Harun; memberitakan kepada kami Abdah, dari Hisyam bin Urwah, dari ‘Abbad bin Abdillah bin az Zubair, dari Aisyah berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah di hari menjelang wafatnya: “Ya Allah ampunilah bagiku, rahmati diriku, dan pertemukan aku dengan ar Rafiq al A’la”. (Abu Isa at-Tirmidzi berkata: Ini adalah hadits hasan sahih)


شرح الحديث

قوله : ( حدثنا هارون ) هو ابن إسحاق الهمداني ( أخبرنا عبدة ) هو ابن سليمان الكلابي قوله : ( وألحقني بالرفيق الأعلى ) المراد بالرفيق الأعلى هنا جماعة الأنبياء الذين يسكنون أعلى عليين وهو اسم جاء على فعيل ومعناه الجماعة كالصديق والخليط يقع على الواحد والجمع . والمراد هنا الجمع كقوله تعالى : { وحسن أولئك رفيقا } كذا قال الجزري وغيره وعند البخاري من طريق سعد عن عروة عن عائشة قالت كنت أسمع أنه لا يموت نبي حتى يخير بين الدنيا والآخرة فسمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول في مرضه الذي مات فيه وأخذته بحة يقول : { مع الذين أنعم الله عليهم } الآية . فظننت أنه خير . قال الحافظ وفي رواية المطلب عن عائشة عند أحمد فقال : مع الرفيق الأعلى : { مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين والصديقين والشهداء } إلى قوله { رفيقا } . قال : ( هذا حديث حسن صحيح ) وأخرجه الشيخان

Penjelasan hadits

Perkataan penulis: “Memberitakan kepada kami Harun”; dia adalah Ishaq al Hamadzani.
Perkataan penulis: “Memberitakan kepada kami Abda”; Dia adalah Ibn Sulaiman al Kullabi.
Perkataan penulis: “Dan pertemukan aku dengan ar Rafiq al A’la”; yang dimaksud dengan ar Rafiq al A’la adalah sekelompok dari para Nabi yang bertempat di A’la ‘Illiyyin (Tempat paling atas dari ‘Illiyyin). Kata “ar Rafiq” adalah nama dengan bentuk kata pada wazan “fa’il”, artinya “sekelompok” (golongan), seperti bentuk kata “as Shadiq” dan “al Khalith”; dapat dipakai untuk bentuk “satu/singular” atau “jamak/plural”. Dan yang dimaksud dengan kata “ar Rafiq” di sini adalah bentuk jamak/plural, ini seperti dalam firman Allah: “Dan mereka adalah sebaik-baik teman” (taman dalam ayat ini dalam bentuk jamak). Demikian inilah pendapat yang dinyatakan oleh al Hafizh al Jazari dan lainnya.

Sementara menurut al Bukhari; dengan jalur hadits dari jalan Sa’ad bin Urwah dari Aisyah berkata: “Aku pernah mendengar bahwa tidak ada seorang-pun dari para Nabi yang meninggal hingga ia dipersilahkan untuk memilih antara dunia dan akhirat, dan aku mendengar Rasulullah saat beliau sakit yang menjadikan beliau wafat dengannya bersabda: “Pertemukan aku dengan orang-orang yang Engkau karuniakan nikmat atas mereka”, aku menyangka itu sebagai kebikan. Al Hafizh Ibn Hajar berkata dalam meriwayatkan potongan hadits ini; dari Aisyah, menurut Ahmad bin Hanbal berkata: “Bersama ar Rafiq al A’la; artinya bersama mereka yang diberi karunia oleh Allah dari para Nabi, para as Shiddiqin, para Syuhada, dan orang-orang saleh; dan mereka adalah sebaik-baik teman”. Ibn Hajar berkata: Ini adalah adalah hadits hasan sahih, dan telah diriwayatkan oleh Imam al Bukhari dan Imam Muslim.